PERTANIAN JAYA, PETANI SEJAHTERA****PERTANIAN TULANG PUNGGUNG EKONOMI BANGSA

Infotek Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

TELUR

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain dagingikan dan susu. Telur merupakan bahan pangan yang padat gizi dan enak rasanya, mudah diolah serta harganya relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.

JENIS – JENIS TELUR KONSUMSI

Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayambebek, dan angsa. Dibawah ini ada beberapa jenis telur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat :

1. Telur Bebek, warna biru dan bobot 55-65 gr 

https://ramuanpriablog.wordpress.com/2016/06/01/manfaat-dan-khasiat-telur-bebek-bagi-pria-loyo-dan-kecantikan/

2. Telur Ayam Lokal / Buras, warna putih kecoklatan dan bobot 40–50 gr.

http://www.ririekhayan.com/2015/06/mengenali-telur-ayam-kampung-asli.html

3. Telur Ayam Arab, warna putih dan bobot 45-55 gr.

https://wedangberashitam.wordpress.com/2013/08/01/keunggulan-ayam-arab-dan-telurnya/

4. Telur Ayam Ras, warna coklat dan bobot 50-60 gr.

5. Telur Burung Puyuh, warna bercak hitam atau coklat Pigmen dan bobot 10-15 gr.

http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-telur-puyuh-dan-khasiatnya.html

BAGAIMANA TIPS MEMILIH TELUR ?

Perhatikan kondisi telur ayam saat anda membeli. Berikut ini beberapa tips memilih telur yang baik.

  1. Telur ayam harus bersih (bebas dari kotoran baik itu kotoran ayam atau bercak darah yang menempel di kulit telur)

http://www.tambahcheese.com/2016/07/jangan-basuh-telur-ayam-selepas-beli.html

  1. Hindari memilih telur ayam yang cangkangnya retak.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4415881/telur-terpopuler-di-instagram-pecah-di-bawah-tekanan

  1. Permukaannya harus rata.
  2. Warna kulit telur harus homogen/tidak berbintik-bintik (hindari cangkang telur yang terdapat bernoda)
  3. Hindari memilih telur yang memiliki bentuk tidak normal

https://info.medion.co.id/index.php/layer/tata-laksana/1550-konsultasi-teknis-dampak-kelebihan-kalsium-dalam-ransum-self-mixing

  1. Hindari memilih telur yang berbau.
  2. Merendam telur dalam air, telur ayam yang baik akan tenggelam, sedangkan yang kurang baik atau sudah rusak akan melayang dalam air.

https://www.idntimes.com/food/recipe/liem-ling/tips-mendeteksi-mana-telur-segar-dan-mana-telur-busuk-c1c2

  1. Dengan memecah telur, tekstur telur semakin encer maka kualitas telur semakin jelek.

http://travel.tribunnews.com/2018/03/17/banyak-yang-tak-sadar-warna-kuning-telur-menunjukkan-kualitas-yang-berbeda-mana-yang-lebih-sehat?page=2

  1. Dengan menggunakan teropong, telur yang bagus kuning telurnya ditengah dan rongga udara kecil.

BAGAIMANA CARA PENANGANAN DAN PENYIMPAN TELUR YANG BAIK ?

Telur disamping mempunyai nutrisi yang lengkap juga mudah rusak, oleh karena itu perlu penanganan dan penyimpanan telur dengan benar sehingga masa simpan telur menjadi lama. Berikut beberapa cara penanganan dan penyimpanan telur yang baik :

  1. Pisahkan telur yang bersih dan yang kotor.
  2. Pisahkan telur yang besar dengan yang kecil.
  3. Pisahkan telur yang retak dan yang tidak retak.
  4. Pisahkan telur yang baru dengan yang lama.
  5. Cuci kerabang telur yang kotor dengan air bersih tanpa disikat, kemudian dikeringkan.
  6. Simpan di baki/tray telur dan atau lemari pendingin 7°C – 10°C dengan posisi bagian tumpul berada diatas.
  7. Gunakan telur yang lebih lama disimpan dibandingkan dengan telur yang baru (first-in-first-out/FIFO).
  8. Masa simpan telur disuhu ruang selama 15 hari dan di lemari pendingin selama 30 hari.

BAGAIMANA MEMASAK TELUR YANG BENAR ?

Memasak telur sebaiknya dilakukan secara sempurna pada suhu minimum 85°Cselama minimum 1 menit. Hindari mrngkonsumsi telur dalam keadaan mentah, dan apabila direbus (setengah matang) harus pada suhu minimal 70°C.

https://lifestyle.okezone.com/read/2018/07/03/298/1917050/telur-rebus-matang-sempurna-berapa-sih-lama-masak-yang-dibutuhkan

__________________________________________________________________________________________________

PENYAKIT ZOONOSIS YANG DI TULARKAN MELALUI PANGAN

Bahan Pangan Asal Hewan seperti susu, daging dan telur mempunyai nilai gizi yang tinggi, ditinjau dari kandungan protein, asam amino, lemak dan mineral. Dapat dikatakan bahwa Bahan Pangan Asal Hewan telah menjadi pilihan untuk pemenuhan gizi. Akan tetapi nilai gizi dari suatu pangan tidak akan ada artinya apabila pangan tersebut tidak aman bagi kesehatan manusia. Bahan Pangan Asal Hewan bisa menjadi perantara penularan penyakit zoonosis. Oleh karena itu penting untuk kita apa dan bagaimana cara penularan penyakit zoonosis melalui Bahan Pangan Asal Hewan.

Anda pernah mendengar kata zoonosis?

Zoonosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh organisme infeksius seperti virus, bakteri, dan parasit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, atau sebaliknya. Tuberkulosis sapi merupakan salah satu contoh penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.

http://baranews.co/2017/07/05/hari-zoonosis-sedunia-penyakit-hewan-menular-ke-manusia-ada-di-sekitar-kita/

Apa saja yang termasuk penyakit zoonosis?

Berdasarkan agen penyebabnya penyakit zoonosis dapat dibedakan atas:

  1. Penyakit zoonosis yang disebabkan olah bakteri, misalnya anthraks, brucellosis, leptospirosis, tuberkulosis, listeria dan salmonelosis;
  2. Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus, misalnya Rabies, Japanese enchephalitis, nipah, dan avian influenza;
  3. Penyakit Zonoosis yang disebabkan oleh parasit misalnya toxoplasmosis, taeniasis dan scabies;
  4. Penyakit Zonosis yang disebabkan oleh jamur misalnya ringworm;
  5. Penyakit Zonosis yang dizebabkan oleh penyebab lain, misalnya BSE, yang disebabkan oleh prion yaitu suatu molekul protein tanpa asam inti, baik DNA maupun RNA.

http://www.karanganyarkab.go.id/20110613/karanganyar-waspadai-penyebaran-tiga-penyakit-zoonosis/

 

Penularan penyakit zoonosis ke manusia dapat melalui beberapa cara, salah satunya melalui Pangan Asal Hewan. Penyakit yang di disebabkan oleh pangan yang terkontaminasi oleh agen penyakit disebut foodborne disease, sehingga apabila agen penyakit yang ada dalam pangan tersebut adalah zoonosis, maka penyakit yang ditimbulkan dapat disebut sebagai foodborne zoonosis.

Apa akibat yang ditimbulkan apa bila mengkonsumsi Bahan Pangan Asal Hewan yang mengandung panyakit Zoonosis (Foodborne Zoonosis)?

Sebagian besar keracunan makanan disebabkan oleh bakteri patogen, fungi, virus, dan parasit.

Gejala yang muncul akibat keracunan makanan diantaranya ; muntah, sakit perut, diare, pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang, hingga kematian. Penyakit ini dapat menyerang secara perorangan, dua orang anggota atau keluarga atau kelompok keluarga yang mempunyai hubungan erat, berlangsung hanya dalam beberapa jam, atau jika berat berlangsung dalam beberapa hari, minggu atau bulan.

https://mypositiveparenting.org/wp-content/uploads/2015/12/mengenali-keracunan-makanan.png

https://ceritawanitamodern.com/mengatasi-keracunan-makanan-pada-anak-tanpa-rasa-khawatir/

Bagaimana cara penularan Foodborne Zoonosis?

Foodborne Zoonosis dapat ditularkan melalui, beberapa cara yaitu :

  1. Pola makan, semakin banyak orang menginginkan pangan yang segar, atau pangan yang sedikit diolah. Memperoleh pangan yang tetap segar jelas merupakan masalah apabila makanan tersebut harus didatangkan dari lokasi yang cukup jauh. Untuk bahan pangan asal hewan, diperlukan fasilitas pendingin untuk menjaga bahan pangan tetap segar dan terjaga kwalitasnya. Misalkan transportasi susu segar, diperlukan fasilitas pendingin karena sifat susu merupakan media yang bagus untuk pertumbuhan bakteri.
  2. Transportasi, semakin baiknya transportasi menyebabkan banyak orang bepergian dari satu tempat ketempat lainnya, dan orang mengharapkan pangan yang sama tersedia disetiap tempat. Hal ini mengakibatkan semakin cepatnya penyebaran wabah penyakit, salah satu contohnya kasus BSE dan dioksin yang terjadi di Eropa.
  3. Makanan siap saji, kecenderungan orang untuk makan diluar rumah atau mendapatkan makanan yang siap saji, sehingga tidak ada penjaminan makanan yang aman untuk dikonsumsi.

https://i0.wp.com/www.zoonotic-diseases.org/wp-content/uploads/2019/04/2017-08-11-14.38.58-1.jpg

https://panrita.news/2018/11/17/dua-anak-tewas-keracunan-daging-kedaluwarsa-tiga-tahun-di-restoran/

Bagaimana cara terhindari dari foodborne Deseases?

Produksi bahan pangan asal hewan mulai dari peternakan hingga siap di hidangkan merupakan mata rantai produksi yang mempunyai potensi menularkan foodborne deseases.

  1. Peternakan

Manajemen atau tatalaksana peternakan termasuk pengendalian dan penanganan penyakit akan menentukan kualitas produksi bahan asal hewan yang aman untuk di konsumsi. Peternakan merupakan tahap dimana dapat terjadi penularan zoonosis.

  1. Rumah Potong Hewan

Pemotongan melalui Rumah Potong Hewan merupakan salah satu upaya pencegahan penularan penyakit zoonosis. Sebelum dilakukan pemotongan akan dilakukan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan antemortem merupakan pemeriksaan yang dilakukan minimal 12 jam sebelum ternak dipotong. Masuknya zoonosis dalam rantai pangan dapat dicegah pada tahap ini dengan memisahkan atau memusnahkan ternak yang merupakan sumber zoonosis.

  1. Transportasi dan penyimpanan

Penanganan bahan pangan asal hewan yang siap dipasarkan atau yang akan diolah yang tidak hygienis dan tidak disertai proses pendinginan sangat berpengaruh pada penularan foodborne zoonosis. Bahan pangan asal hewan seperti susu dan daging merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga apabila pada saat pengiriman susu maupun daging tidak di tangani secara benar maka akan menularkan foodborne diseases.

  1. Bahan pangan yang siap diolah dan dikonsumsi

Penanganan bahan pangan asal hewan yang siap untuk diolah dan dikonsumsi merupakan tanggung jawab konsumen agar tetap aman untuk dikonsumsi. Pencemaran penyakit zoonosis dapat melalui peralatan, ataupun kontaminasi melalui personel karena rendahnya hygienitas, ataupun proses pemasakan yang tidak sempurna.

Berikut beberapa cara untuk menjaga keamanan pangan :

  1. Menjaga kebersihan dengan cara :
  • Cucilah tangan sebelummengolah pangan dan sesering mungkin selama pengolahan pangan.
  • Cucilah tangan sedudah dari toilet.
  • Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan.
  • Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya.
  1. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang
  • Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood dari pangan lain.
  • Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan untuk pengolahan pangan mentah.
  • Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang.
  1. Masaklah dengan benar
  • Masaklah dengan benar terutama daging sapi, daging unggas, telur dan seafood.
  • Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan usahakan suhu internalnya mencapai 70°C, untuk daging, usahakan cairannya bening., tidak berwarna merah muda. Agar lebih yakin, gunakan termometer.
  • Panaskan kembali pangan secara benar
  1. Jagalah pangan pada suhu aman
  • Jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam.
  • Simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin, sebaiknya disimpan dibawah suhu 5°C.
  • Pertahankan suhu makanan lebih dari 60°C sebelum disajikan.
  • Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin.
  • Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang.
  1. Gunakan air dan bahan baku yang aman
  • gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman.
  • Pilihlah pangan segar dan bermutu.
  • Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, seperti pasteurisasi.
  • Cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang dimakan mentah.
  • Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsa.

(FAO/WHO, 2004)

http://www.rsudpanglimasebaya.com/2017/10/09/bagaimana-cara-menangani-keracunan-makanan/

https://www.merdeka.com/peristiwa/keracunan-makan-getuk-karyawan-rs-tamu-hotel-masuk-ugd.html